Satu Busi pun Tidak Masalah - Pulsar 135LS

Satu Busi pun Tidak Masalah

Pulsar dikenal dengan motor yang menggunakan dua busi. Bagaimana cara kerjanya? Sama saja dengan satu busi, hanya perbedaannya pada timing ignition pada dua busi tersebut. Tujuannya untuk mengejar efisiensi dan tenaga yang selaras. Pada jamannya tahun 2007-2013 ini luar biasa untuk warganya yang kurang informasi kala itu.

Tapi sekarang saat mesin ini bermasalah bengkel umum mayoritas menolak karena aneh buat mereka, dan tak mau ambil resiko. Karena itu saya penasaran dan mendapatkan penjelasan tentang DTS-I (Dual Twin Spark Ignition)

Apa masalah yang ditimbulkan dari kedua busi ini? Pertama cari tahu apa fungsi kedua busi tersebut.


Busi kiri (LH)

Ini adalah busi utama, dan letaknya sebalah kiri dari kemudi. Busi ini yang akan menyala selamanya mesin beroperasi. Artinya jika busi ini bermasalah atau mati, motor bisa menjadi brebet atau tidak hidup sama sekali.

Cara memeriksa busi kiri adalah dengan mencabut tuutp busi sebelah kanan. Jika hasilnya masih langsam, digas pun tidak ada masalah itu berarti normal.


Busi kanan (RH)

Ini busi sekunder (backup), dan letaknya disebelah kanan. Busi ini hanya menyala pada rpm rendah (P180) atau menyala terus bersamaan dengan busi utama saat digas. Artinya jika busi ini bermasalah, atau mati, motor tetap normal, sebabnya ada busi utama.

Cara memeriksa busi kanan adalah dengan mencabut tutup busi sebelah kiri. Jika langsam melemah dan motor mati, atau saat digas tetap hidup dan dilepas kemudian mati, berarti normal.


Lalu apa jadinya jika pulsar dengan satu busi?

Selama busi utama normal, motor tetap dapat hidup normal. Hanya saja tenaga akan menurun sekitar kurang lebih 40%, paling terasa saat akselerasi dan saat bawa beban berat. Dan konsumsi BBM juga akan menurun sekitar kurang lebih 10km/l. Tidak lupa ruang bakar menjadi lebih sedikit kotor atau busi hitam.

Comments