Salah satu keunikan pulsar 135 ini adalah model swing arm, bukanya berbahan alumunium, atau model pisang, apalagi single-side, tapi ini dibuat asimetris. Maksudnya adalah posisi arm yang tidak sejajar atau tidak seimbang kiri-kanannya seperti pada foto berikut:
Pperhatikan dari sisi roda belakang, terlihat seperti geser ke kiri menyisahkan ruang kosong antara roda dan shock sebelah kanan. Tapi jika dilihat dari body motor ban terlihat lurus dengan bodi, dan itu normal! Lurus dengan rangka dan roda depan. Alasan ini diperkuat dengan bracket twinshock yang dilas sedikit menceng/keluar dari swing arm.
Itu memang disengaja dari pabrikannya. Di negara asalnya diwajibkan memasang aksesoris yang bernama saree guard, yang posisinya disebalah kiri. Jika dipasangkan maka akan terlihat seimbang.
![]() |
saree guard tidak dikenal di Indonesia |
Sebab saree adalah pakaian keseharian wanita di sana, semacam selendang dengan kombinasi rok panjang, yang mana dalam berkendara motor itu dilarang. Dikarenakan bisa menimbulkan celaka, menyebabkan kain bisa nyangkut ke roda atau rantai. Dan mayoritas disana adalah motor manual, bukan matic seperti di Indonesia.
![]() |
motorsport fairing pun wajib dipasang |
PERINGATAN
Harap pengguna, atau pemilik, atau mekanik bengkel, yang hendak melakukan press body atau rangka pada motor ini, masalah kecil seperti ini diperhatikan! Agar tidak terjadi salah paham, antara pemilik dan bengkel. Karena posisi arm yang memang condong kanan atau hampir nempel knalpot.
Dibandingkan dengan motor jepang yang simetris kanan-kiri terlihat rapi, namun pulsar 135 juga akan terlihat sama bila terpasang aksesoris tersebut. Namun aksesoris tersebut langka, karena memang tidak diwajibkan dan tidak diperlukan, sedangkan para perempuan disini lebih memilih menggunakan motor matic.