CALON PEMILIK PULSAR WAJIB BACA - Pulsar 135LS

CALON PEMILIK PULSAR WAJIB BACA

https://www.photos-public-domain.com/wp-content/uploads/2010/10/stop_sign.jpg

Tiga tahun ini saya memelihara pulsar 135, sudah tahu kemampuan motor ini, dan kehaluan para komunitasnya. Dengan ini saya membuat peringatan untuk semua orang yang ada minat untuk memelihara pulsar. Harapan saya agar anda tidak tersesat dengan testimoni palsu.

1. JANGAN!

Bila anda pemula, tidak tahu sama sekali tentang motor, walaupun sudah motoran 100 tahun, dan menempuh ratusan ribu kilometer. Beralasan mau belajar soal motor dengan pulsar, menjauhlah dari pulsar.
Selama anda menyebah jepang (Honda, Yamaha, Suzuki), Lupakan pulsar.
Anda mencari motor yang bandel, irit, murah, ketahuilah motor pulsar tidak seperti itu.
Anda mencari motor performa (kencang), jelas bukan motor ini.
Anda mencari kenyamanan berkendara? apalagi alasan ini.

Tapi bila anda orang miskin yang suka menghabiskan uang, rela capek dan menyia-nyiakan waktu, menyiksa diri sendiri. Maka pulsar adalah motornya! Itulah sebabnya perasaan para pengguna pulsar sudah kebas, karena fisik, mental, dan finansial sudah ditempa dengan kesusahpayahan. Sehingga hal yang negatif pun mereka tidak bisa merasakannya, kecuali mereka yang sedikit, yang masih mempunyai kesadaran.

Bengkel

Syarat wajib pertama dan ditegaskan untuk merawat motor ini adalah adanya bengkel/mekanik khusus motor India di kota anda. Entah itu ex-Bajaj atau sekarang TVS, karena keduanya berasal dari tempat yang sama dan memiliki pola yang mirip.

Meskipun sama-sama kendaraan roda dua, tapi orang India memilki kecerdasan yang berbeda dengan orang Jepang. Sialnya, orang Indonesia malas belajar, dan akan menolak motor pulsar di bengkel umum. 

AWAS! yang normal di motor pulsar = rusak di motor jepang.

Sparepart Musiman

Hanya tersedia di kota besar, dan ketersediaan menunggu para penjual re-stock dagangan mereka yang cukup lama, dan tidak semua suku cadang tersedia, meskipun bagian yang vital!

Mereka (bengkel/toko) stok suku cadang baru untuk pulsar banyak untuk bagian yang konsumtif, baik OEM atau aftermarket. Soal harga, lebih mahal daripada suku cadang motor jepang, sebab mereka di produksi oleh pabrik luar, dan biaya impor. Jadi meskipun barang sepele satu biji bisa dihargai 50rb. Semakin langka, semakin jarang rusak, harganya meroket tinggi!

Solusinya adalah suku cadang aftermarket atau kw. Sebenarnya ga ada part kw, tapi kualitas rendah, mengikuti kemauan distributor. Meskipun bentuknya sama tapi tidak dengan kepresisian. Hal tersebut bisa berujung menjadi sebuah masalah, salah satunya durabilitas. Ini juga berlaku pada suku cadang subtitusi dari motor jepang meskipun original!

Solusi berikutnya adalah barang bekas, copotan, kanibalan dari unit motor. Namanya barang konsumsi, habis pakai, maka umur pekaiannya juga ikut pendek. Masalahnya stok mereka ya suka-suka mereka, kadang pas musimnya P135 bisa lengkap, kadang sampai 3 bulan tidak ada stok sama sekali.

Belum lagi perbedaan antar suku cadang antara produksi lawas (pulsar indonesia) dengan suku cadang pulsar produksi sekarang. BACA: Beda Tahun, Beda Sparepart

Saya masih berharap ada distributor yang mau memproduksi semua suku cadang pulsar dari yang kecil hingga besar. Seperti halnya KNZ atau ESF, tapi mereka tidak lengkap, terkesan hanya mengambil part konsumtif umum yang memiliki persamaan dengan produk jepang.

TIDAK IRIT

Saya selalu menyanggah motor ini irit. Saking halunya pengguna pulsar kata "irit" selalu merujuk ke km per liter.

Dibandingkan dengan motor produksi sekarang, sudah sejajar dengan pulsar, bisa irit 50-70km/l. Tapi irit BBM tidaklah cukup, ada yang namanya biaya perawatan dan performa yang diberikan. Lebih tololnya lagi, irit tapi dikomparasikan dengan volume tangki bensin. Meskipun sama mendapatkan 70km/l tapi jika motor lain (matic) tangkinya cuma 4 liter ya tentu lebih cepat habis dari pada pulsar dengan tangki 12 liter.

Saya berani bilang kalau motor ini boros, busi saja dua, belum lagi part kecil-kecil yang banyak tapi vital. contohnya shockbreaker, pipa depan sepasang 700rb, sedangkan belakang 1jt lebih. harga segitu bisa dapat satu unit pulsar utuh tanpa surat-surat. Belum lagi waktu menuggu pesanan suku cadang yang lama (bukan soal kurir). Belum lagi bobotnya yang terlalu berat untuk motor 135cc.

Oli boros, karena dia makan sedikit oli seperti keluarga Yamaha. Jadi menambahkan oli adalah hal yang wajar. Butuh oli high mileage, orang sini menyebutnya long drain.

4 valve untuk mocil ini overkill, apa lagi harganya satu set 600rb, belum lagi kalo bushing ikut rusak. tidak sepadan dengan perawatan dengan performa yang dihasilkan.

Waktu yang digunakan untuk perbaikan dan menunggu suku cadang juga dihitung. Apa lagi ini motor satu-satunya. Kalau motor jepang masuk bengkel setengah jam atau sejam selesai. Pulsar bisa sehari, seminggu, sampai berbulan-bulan. Karena bisa saja bengkel malas menangani motor asing, atau bisa jadi antrian yang banyak karena bengkel khusus pulsar itu sedikit. akhirnya anda harus belajar jadi mekanik untuk memperbaiki hal yang sepele. Itu semua memakan waktu!

Motor Berat, Lemot

135cc dengan 4 valve tidak menjadi kan motor ini kencang, mekipun dengan sebutan LS (Light Sport) yang jadi masalah adalah rangka dan bobot mesin itu sendiri. Jangan sampai motor ini mogok di jalan dan berakhir dengan di dorong. Secara performa ini sekelas motor bebek! Tidak layak disandingkan dengan motor batangan seperti verza, vixion, atau pun thunder sekalipun anehnya ergonominya mirip motor sport fairing. Jadi karena kiblatnya itu sport jangan sampai mengeluh karena tidak nyaman!

Comments